Tuhan, Aku Bertanya

Tuhan, mengapa kau ciptakan dahaga, kalau mendengarMu adalah kesejukan?
Tuhan tersenyum…

Tuhan, mengapa kau ciptakan lapar, kalau menyapaMu adalah kepuasan?
Tuhan tersenyum…

Tuhan, mengapa Kau ciptakan kegalauan, kalau bersamaMu adalah damai?
Tuhan tersenyum…

Tuhan, mengapa Kau ciptakan benci kalau Engkau selalu penuh cinta?
Tuhan hanya tersenyum…

Tuhan, mengapa Engkau tersenyum saat aku kehilangan segalaNya?
Anakku…  tanyalah hatimu… dia tak akan menjawab. Tapi dia akan menunjukannya.
Dan saat kau sudah mengerti semuanya, pinjamkan hatimu, untuk kupakai sebarkan cintaku.



**Kompasiana, 25 Mei 2010

0 komentar: