Senyummu Merontokkan Jantungku

Kulit mulus tanpa jerawat. Tak berbulu tak berkumis, bersih. Rahang kokoh menopang wajah manis bermata teduh. Postur yang tinggi dan tegap. Dari wajah sampai bodi sebelas duabelas dengan Lee Min Hoo, tahukan siapa dia….

Sedikit grogi saat matanya bertumbukan dengan mataku. Hmm, kopiku terasa pahit, entah kurang gula, entah rasaku sudah tak karuan karena sosok diseberang mejaku ini. Semilir AC di café ini sudah tak terasa, berganti hawa gerah.

Duh… semakin grogi diriku, saat senyumnya yang menawan mampir menghampiri pandanganku. Mataku menyapu seluruh ruang. Tapi sepertinya hanya aku satu-satunya wanita muda dan sendiri. Di pojok kiri ada sepasang manula yang tetap eksis memperlihatkan kemesraannya. Di sebelah kanan mejaku duduk 2 pasang pengusaha paruh baya sedang berbisnis.

Kali ini dia mengerlingkan matanya. Ampun deh.. kenapa jantungku mendadak dag dig dug serrr?

Kusibakkan rambutku dengan gaya anggun, agar terlihat seksi. Tanganku tak henti-hentinya memencet-mencet handphone yang sudah off sejak tadi karena low bat. Hanya mencari kesibukan untuk menghilangkan grogi yang semakin menjadi.

Tiba-tiba lelaki itu berdiri, berjalan kearahku. Senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya.



Jantungku berdegup kencang… oh toloooong, kenapa aku seperti kehabisan nafas?

Hampir sampai, jarak setengah meter didepanku, aku menutup mata… dag dig dug semakin kencang.

Seperti ini lho senyum mautnya :-D

Oh.. dia melewatiku. Menghampiri lelaki brewok dibelakangku, saling berciuman pipi.

Jantungku rontok….. hatiku luluh lantak, tercecer dilantai café yang dingin.

**Kompasiana, 28 Juli 2010

0 komentar: