Perjalanan Panjang Januari


Januari baru saja berlalu. Dan selama satu bulan penuh saya berkutat dengan kata dan kata. Event January 50K tahun ini memang saya niatkan untuk diikuti dengan serius, mengingat event setahun yang lalu, saya gagal mencapai garis finish.

Sejak Desember sebetulnya saya sudah sangat siap. Larut dalam semangat di grup J50K bersama nekaders yang berjumlah 200an orang lebih. Wow.. banyak ya yang nekad-nekad hehehe.  Nah tapi entah kenapa, begitu memasuki Januari, saya malah seperti kebingungan sendiri. Coret-coretan plot dan segala sesuatunya tiba-tiba tidak sesuai dengan harapan awal. Maka,di  awal Januari justru saya kehilangan banyak waktu bengong dan mikir ide (kembali). Perjalanan K-Word saya sangaaaat pelan. Sempat pesimis bakalan gagal lagi.

Di minggu kedua Januari, ada banyak hal yang harus saya kerjakan. Bukan mencari kambing hitam lho, namun sepertinya ada banyak waktu yang tidak bisa saya miliki untuk khusus menulis 50K. Ohya, selama Januari ini, saya jadi manusia malam. Kalongers yang melek kalo malam, dan ngantukan di siang hari hahaha… Dan selain menulis 50K, saya juga beresolusi menulis aktual secara rutin. Repot memang, tapi sudah janji pada diri sendiri, ya itu konsekuensinya.

Menjelang minggu ketiga Januari, saya sangat-sangat pesimis, bakalan gagal sepertinya. Jumlah kata yang saya peroleh hanya 25K saja.  Jadi teringat pengalaman setahun yang lalu, saat itu saya mengetik hanya dengan satu lengan dikarenakan ada cedera pada otot yg membuat lengan kiri saya sakit apabila digerakkan. Sebetulnya banyak yang melarang saya untuk mengetik, tapi namanya juga NEKADERS, ya saya juga nekad sih. Dan, berhasil mengumpulkan 40K. Nah, ingat pengalaman itu, saya jadi tertantang, masa dalam keadaan dua tangan sehat saya gak bisa mencapai minimal 40K seperti tahun lalu.

Nah, gara-gara Mbak Rinzhara Gallandaro dan Mbak G yang awal-awal mencapai 50K, kok tiba-tiba saya jadi panas nih. Entah dapat semangat dan energy dari mana, di minggu terakhir Januari, saya seperti mendapat saluran tenaga dalam, mungkin dari si Chang, pejuangnya Linda, atau dari  pendekar-pendekarnya Pakde Nuraziz (gak ketemu blognya hihihi), pokoknya entah bagaimana, setelah tewas dengan manisnya, selama 2 hari sakit gara-gara memunguti kumpulan kata-kata yang berceceran, tepat di tanggal 30 Januari, saya Touchdown! 50K…  wow.. langsung nyengir sepanjang masa. Sampai tangal 31 Januari 2012, saya memperoleh 52,596 words, dan belum ketemu endingnya. Nah loh! :D

Akhirnya Januari bisa saya lewati dengan menggandeng mesra W!N. Terima kasih kepada semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Banyak waktu kebersamaan yang benar-benar membakar semangat dan membuka pikiran yang sempat mampet.  Perjalanan 50K belum berakhir sodara-sodaraaaa.. masih butuh pengeditan yang sangat-sangat luar biasa, bahkan mungkin akan lebih heboh dari saat menulisnya sendiri. Tapi, disanalah tantangannya. Semangaaaat!


TIUP TEROMPEEEET!!! J50K IS OVER, BUT WE'RE NOT DONE YET!
WE NEVER WILL BE! KEEP WRITING! ^_^

***
Blognya 50K: http://idea-my-idea.blogspot.com/

Inilah Aku, Tanpamu



Hatiku sedikit gamang. Entah apa yang kupikirkan. Yang jelas, aku tidak bisa kalau tanpamu. Baru sedikit celah perjalanan yang kutempuh. Belum saatnya aku jalani ini semua sendiri.

Aku masih sangat membutuhkanmu. Walau kadang pekik suaramu terdengar sangat menyayat, merobek hatiku. Namun aku merindukan hadirmu.

Coba lihat diriku, berjalan tak beraturan, tanpa dirimu yang selalu membimbing arahku. Hingga sering berbentur dan akhirnya terluka.

Jangan hilang dari pandangku atau pergi dari sisiku. Bagaimana harus aku luruskan   jalan ini kalau tanpamu yang membimbing.

Memang, ternyata beginilah nasibku. Inilah aku, tanpamu.

Bantu aku ya, pak parkir, agar aku bisa parkir dengan rapi dan aman. 

-oOo-

- Hari ke-sembilan  #15HariNgeblogFF, start January 12, 2012.
- 100 kata 

Jadilah milikku, mau?"




Kau tahu betapa hati ini hanya tertuju padamu. Sekian lama sudah rajutan asmara kita untai bersama, hingga akhirnya tinggal mengikatkan satu simpul. Menjadikannya kuat, hingga tak terurai. Menjadi satu bagian utuh yang tak terpisahkan lagi. Kaupun semestinya begitu, yang kutahu hatimu tak pernah terbuka pada siapapun. Cukup kepadaku, seperti yang selalu kau dengungkan pada bisik di telingaku. 

“Jadilah milikku, mau?”

Aku menangis. Bukannya menolak, namun aku tak sanggup menjawabnya. Padahal sekian lama aku mempersiapkan segala jawab apabila tanya ini hadir. Dengan segala kebesaran hati, aku sudah sangat siap dengan tanya ini. Dan dengan segala cinta, sudah kusiapkan jawab  atas tanyamu. Hingga akhirnya saat itu tiba, aku justru hanya diam terpaku.

“Jadilah milikku, mau?”

Aku menggelengkan kepala. Bukan. Aku bukan menolak pintamu, hanya saja kepalaku harus kugelengkan sekencang-kencangnya. Agar bayangmu hilang dari kepalaku. Juga segala bisikmu di telingaku semalam.  Biar kenanganmu saja yang jadi milikku.

Hanya mampu berdoa, semoga kau beristirahat dengan tenang, sambil terus kukutuk bis sialan yang merenggutmu dariku.  

- Hari ke-lima  #15HariNgeblogFF, start January 12, 2012.
- 160 kata 

Kamu Manis, Kataku!


Aduh, dia besar sekali. Tubuh kekarnya terlihat sangat gagah dimataku. Rasanya aku akan selalu aman bila dalam pelukannya. Coba lihat, lengannya yang kuat itu, sepertinya sanggup menopang tubuhku hanya dengan satu lengan. Dadanya yang bidang, duh sepertinya menjadi tempat ternyaman buatku berlindung.

Kulihat dia berjalan mendekatiku, sambil matanya tak lepas menatapku. Aku sedikit terkesiap beberapa saat. Mencoba memahami setiap perasaan yang bergejolak dalam diriku. Dia mendekatiku, jeritku dalam hati. Ya, selalu saja, aku hanya mampu berucap dalam hati.

Hmmmm... tatapan matanya juga teduh. Rasanya aku tenang bila sorot matanya bertemu dengan pandanganku.  Entah sudah berapa kali kutatap tajam matanya, ada teduh ditiap lirikannya. Aku hanya bisa menahan nafas, tak mampu berkata-kata. 

“Ah, kamu manis, kataku!” dia mendekatiku. 

“Tidak ada yang mampu menyaingi senyum mungilmu ini, gemas aku, ingin kuciumi terus.” Bibirnya mendekati wajahku. Perasaan berdebar karena senang dan gembira membuat tubuhku ikut bergetar, walau sekali lagi, tak sepatah katapun dapat terucap. 

Tiba-tiba .. cup! Kecupannya mendarat di pipiku. Terasa hangat membekas. Aku hanya bisa menatapnya, binar mataku mengatakan bahwa aku menyukainya.

“Ah ya, sepertinya kami sepakat untuk mengadopsi bayi cantik ini Bu. Bukan begitu sayang?” Katanya sembari menatap wanita di sampingnya sambil terus mendekapku yang masih selalu menggeliat dalam bedong.

Aku, lagi-lagi hanya tersenyum tanpa mampu berkata-kata.

-oOo-

- Hari ke-tiga  #15HariNgeblogFF, start January 12, 2012.
- 207 kata 

maafkan aku



menangkap segala galaumu
mungkin salahku
telah lancang menarikmu
menyusuri lipatan hatiku
membiarkanmu tersesat disitu
menyulut emosi jiwamu
dalam galau dan kelu
bukan maksudku
membuatmu begitu
*
maafkan aku
telah menyimpan namamu
di satu sudut hatiku
aku
kamu
selalu
mungkinkah selalu? akupun tak tahu.
yang ku tahu
ternyata aku
tlah sayang padamu
terlalu...
hu hu hu :’(
*
titip satu harapku
jangan buang lembaranku
seperti diary itu
biarkan hujan waktu
meluruhkan ragu
maya nyataku adalah satu
*




kunang-kunang dan bintang



***
kunang-kunang diujung kelam
saling berbagi sinar dan kehangatan
berbaris, berkelompok menyusuri gelap
*
satu kunang-kunang terbang sendiri
berharap bertemu kekasih hati
yang sinarnya selalu menemani
dalam malam-malam abadi
*
satu kunang-kunang diujung gelap
berbatas lampu pijar panas
membuatnya silap
hingga hangus lengas
bintang yang bersinar terang malam itu
kini menjadi sepasang
***

Bunga Terindah

Saya cinta bunga. Saya suka bunga, baik itu bunga hidup, ataupun hanya dalam bentuk foto atau gambar saja.  Saking tergila-gilanya dengan bunga, saya sering berkhayal punya taman luas yang ditumbuhi segala macam bunga-bungaan.



Kecintaan saya pada bunga tumbuh sejak saya duduk di bangku SD. Saat itu saya sering memperhatikan nenek saya dalam merawat tanaman. Nenek saya senang bertanam. Beliau mempunyai koleksi tanaman mawar yang bermacam-macam. Salah satunya adalah mawar “matador”, istilah nenek saya. Disebut matador karena bunganya besar dan kelopaknya sangat banyak, berwarna merah tua.

Setiap hari tanaman-tanamannya dirawat seperti merawat bayi. Disirami secukupnya, kemudian dedaunannya  diolesi susu dan dilap. Sambil tak lupa diajak berbicara, bercerita layaknya seorang nenek mendongengi cucunya.