Hatiku sedikit
gamang. Entah apa yang kupikirkan. Yang jelas, aku tidak bisa kalau tanpamu.
Baru sedikit celah perjalanan yang kutempuh. Belum saatnya aku jalani ini semua
sendiri.
Aku masih sangat
membutuhkanmu. Walau kadang pekik suaramu terdengar sangat menyayat, merobek hatiku.
Namun aku merindukan hadirmu.
Coba lihat diriku,
berjalan tak beraturan, tanpa dirimu yang selalu membimbing arahku. Hingga
sering berbentur dan akhirnya terluka.
Jangan hilang dari
pandangku atau pergi dari sisiku. Bagaimana harus aku luruskan jalan
ini kalau tanpamu yang membimbing.
Memang, ternyata beginilah
nasibku. Inilah aku, tanpamu.
Bantu aku ya, pak
parkir, agar aku bisa parkir dengan rapi dan aman.
-oOo-
6 komentar:
haiyaaaah,.....
hahahaha
napa Zah? hahaah.. kaget ya? :D
upppppppppppz.... kirain x_x ternyata parkir!
Merenung-renung, kita manusia kadan kala memang tidak jauh dengan sepeda motor, mobil, dan sebagainya. Karena bagaimana pun, kita membutuhkan pengarah, entah kitab suci, buku-buku, atau bahkan ulama/pendeta yang bisa kita dekati, atau mungkin pula kawan.
Catatan yang merangsang saya untuk menyelaminya lagi.
hahahahha mbaak linda kira ini temanya patah hati. atau kalo dipelesetin mungkin anak ayam kehilangan induknya, induk ayam disembelih kali.ternyata tukang parkir hahahaha
jadi batal nangisnya :D
Posting Komentar